Minggu, 11 Januari 2015

GURU IDAMAN





Ki Hajar Dewantoro yang lahir pada 2 Mei 1899dan tiap tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), telah mengambarkan tentang sosok guru idaman nan ideal. Saya yakin kata-kata beliau tidak asing lagi di telingga kita. Menurut beliau seorang guru harus:

1. Ing Ngarso Sung Tulodho
Kunci sukses pendidikan yang pertama dan utama adalah
 Akhlaq. Guru benar–benar harus bisa menjadi teladan dalam berakhlaq. Anak didik kebanyakan lebih percaya dengan gurunya daripada orangtuanya, karena guru dianggap tahu segala-galanya. Untuk itu segala tingkah laku, sopan santun guru akan menjadi panutan muridnya. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

2. Ing Madyo Mangun Karso
Kunci sukses kedua adalah Minat dan Semangat Belajar. Guru harus benar–benar menjadi penggali minat dan pemompa semangat belajar anak sehingga setiap anak mampu berpikir kritis dan belajar mandiri.
Jadi sebetulnya guru tidak perlu banyak mengajar, justru lebih perlu banyak menggagas tentang beragam bintang prestasi di langit yang perlu setiap siswa gapai.

Seorang bijak berpendapat bahwa tugas guru itu ibaratnya bercerita tentang enaknya ilmu dan membangkitkan selera anak untuk melahap ilmu tersebut. Keberhasilan tertinggi guru adalah jika mampu mengubah siswa yang mogok belajar menjadi siswa lebih pandai dari dirinya. Ini bukan tidak mungkin, karena otak anak dalam golden-age sedang otak gurunya sudah mulai telmi, waktu belajar anak lebih luas, sementara waktu belajar guru lebih terbatas, sumber belajar saat ini lebih banyak daripada sumber belajar ketika guru kuliah.

3. Tut Wuri Handayani
Kunci sukses ketiga adalah Pengasuhan dan Pengayoman. Guru harus benar–benar pengganti orang tua yang menerapkan Asah, Asih, Asuh, namun sekali lagi bukan dalam arti mengajar tapi mendidik.

Sumber: http://nadhirin.blogspot.com/2010/03/guru-idaman.html

HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA


September 19, 2008

Alasan mempelajari hakikat manusia adalah untuk mengetahui gambaran yang jelas dan benar tentang manusia agar dapat memberi arah yang tepat kemana peserta didik harus dibawa.

a.      SIFAT HAKEKAT  MANUSIA
1.    Pengertian dan Sifat Hakekat Manusia
Ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan
2.    Pendidikan Bersifat Filosofis
Filosofis berarti berdasarkan pengetahuan dan penyelidian dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hokum, termasuk termasuk teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan (berintikan logika, estetika, metafisika, epistemology dan falsafah)
Untuk mendapatkan landasan pendidikan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar, sistematis dan Universal tentang ciri hakiki manusia
3.    Pendidikan Bersifat Normatif
Normatif berarti bersifat norma atau mempunyai tujuan/aturan
Pendidikan mempunyai tugas untuk menumbuhkembangkan sifat hakikat manusia sebagai sesuatu yang bernilai luhur, dan hal itu menjadi keharusan.

b.       WUJUD SIFAT HAKEKAT MANUSIA

1.    Kemampuan Menyadari Diri
Kemampuan Mengeksplorasi potensi yang ada, dan mengembangkannya kearah kesempurnaan dan menyadarinya sebagai kekuatan
2.    Kemampua Bereksistensi
Manusia bersifat aktif dan manusia dapat menjadi manejer terhadap lingkungannya
 3.    Pemilikan Kata Hati
Kemampuan membuat keputusan tentang baik/benar  dengan yang buruk/salah bagi manusia
Cara meningkatkan : melatih akal/kecerdasan dan kepekaan emosi
4.    Moral (etika)
Perbuatan yang dilakukan/nilai-nilai kemanusiaan
Bermoral sesuai dengan kata hati yang baik bagi manusia, dan sebaliknya
Etiket hanya sekedar kemampuan bersikap/mengenai sopan santun
5.    Kemampuan Bertanggung Jawab
Suatu perbuatan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia
6.    Rasa Kebebasan (Kemerdekaan)
Kebebasan yang terikat(bertanggung jawab)
Tugasn pendidikan membuat pesreta didik merasa merdeka dalam menjalankan tuntutan kodrat manusia.
7.    Kesediaan Melaksanakan Kewajiban dan Menyadari Hak
Dapat ditempuh dengan pendidikan disiplin:
- Disiplin Rasional -> dilanggar -> rasa Salah
- Disiplin Afektif -> dilanggar -> rasa Gelisah
- Disiplin Sosial -> dilanggar -> rasa Malu
- Disiplin Agama -> dilanggar -> rasa Berdosa
8.    Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
Kesanggupan menghayati kebahagiaan berkaitan dengan 3 hal : Usaha, norma-norma, dan Takdir.


c.       DIMENSI-DIMENSI HAKEKAT MANUSIA

  1. Keindividualan (pribadi yang berbeda dari yang lain)
  2. Kesosialan (ketergantungankebutuhan pada orang lain)
  3. Kesusilaan (menyangkut etika dan etiket)
  4. Keberagaman (keyakinan ada kekutan yang mengendalikan seluruh aspek kehidupan di luar kemampuan makhlup hidup di dunia)
  5. Intelektual(mengmbangkan wawasan dan iptek, terampil mengkomunikasikan pengetahuan dan memecahkan masalah)
  6. Produktivitas (Kesanggupan memilih pekerjaan sesuai dengan kemampuan, keserasian hidup bekeluarga, pandai menempatkan diri sebagai konsumen dan produsen, serta kreatif dan berkarya)

PENGEMBANGAN DIMENSI HAKEKAT MANUSIA
  1. Pengembangan yang utuh
    1. Aspek jasmani dan rohani
-          Aspek Jasmani : fisik
-          Aspek Rohani : Pandai, wawasan Luas, Pendirian teguh, tenggang rasa, dinamis, keratif
-          Dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan dan keberagaman
-          Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
-          Kognitif : mengamati, melihat, berfikir, mempertimbangkan, menduga, menilai, dsb.
-          Afektif : perasaan
-          Psikomotorik :Reaksi psikologis yang di tunjukkan dengan tindakan
  1. Pengembangan yang tidak utuh
    1. Terabaikannya dimensi hakekat manusia
    2. Terbentuknya kepribadian yang pincang & tidak mantap (pengambangan yang patologis)
Sumber: https://dianmiranda.wordpress.com/2008/09/19/hakekat-manusia-dan-pengembangannya/